Wakil Karyawan dan Wakil Perusahaan
Dialog :
Pada suatu hari diperusahaan ada 2
orang karyawannya melakukan tindakan korupsi yang sangat merugikan
perusahaannya sehingga perusahaan tersebut mengalami krisis keuangan, namun
pada suatu ketika ada seseorang wakil karyawan yang mengetahui tindakan yang
mereka lakukan, dan si wakil karyawanpun melaporkan kepada wakil perusahaan.
Wakil
karyawan : Selamat siang, Pak.
Wakil
perusahaan : Selamat siang. Silahkan duduk.
Wakil
karyawan : Baik pak terimakasih.
Wakil
perusahaan : Saya Agus wakil perusahaan, anda siapa ? ada yang bisa
saya bantu ?
Wakil
karyawan : Saya Fikri Hadi wakil karyawan diperusahaan ini, saya ingin
menyampaikan sesuatu yang sangat penting tentang pegawai yang melakukan
tindakan yang sangat merugikan perusahaan pak.
Wakil
perusahaan : Maaf bisa anda jelaskan !
Wakil
karyawan : Begini pak, kebetulan saya tahu yg melakukan tindakan yang sangat
merugikan perusahaan ini, yaitu Ade dan Rudi. Saya ingin mereka segera dipecat
saja pak dari perusahaan ini.
Wakil
perusahaan : Baiklah saya akan memberikan tindakan yang tegas tentang masalah
ini, namun tidak untuk dipecat.
Wakil
karyawan : Maaf pak sebaiknya mereka segera dipecat saja secepatnya.
Wakil
perusahaan : Saya rasa itu terlalu cepat.
Wakil
karyawan : Lebih cepat lebih baik pak, karena akan berdampak juga terhadap
perusahaan ini kedepannya pak.
Wakil
perusahaan : Saya tidak mau terburu-buru begitu dalam mengambil keputusan.
Wakil
karyawan : Begini pak, akhir-akhir inikan perusahaan ini sedang mengalami
krisis keuangan, dan pasti bapak tidak mau kan hal ini berlarut-larut ? lebih
baik mereka dipecat secepatnya saja.
Wakil
perusahaan : Betul juga apa yang anda katakan, baiklah saya akan segera memecat
mereka.
Wakil
karyawan : Iya pak dan saya harapkan setelah mereka dipecat, perusahaan ini
akan kembali seperti semula.
Wakil
perusahaan : Saya ucapkan terimakasih banyak anda sudah berani menyampaikan
masalah ini.
Wakil
karyawan : Sama-sama pak. (Mereka
bersalaman)
Setelah wakil perusahaan memecat
mereka berdua, perusahaanpun kembali menjadi seperti keadaan semula.
Monolog :
Pada suatu hari diperusahaan ada 2
orang karyawannya melakukan tindakan korupsi yang sangat merugikan perusahaannya
sehingga perusahaan tersebut mengalami krisis keuangan, namun pada suatu ketika
ada seseorang wakil karyawan yang mengetahui tindakan yang mereka lakukan, dan
si wakil karyawanpun melaporkan kepada wakil perusahaan.
Wakil
karyawanpun pergi ke ruangan wakil perusahaan “Selamat siang, pak” , dan wakil
perusahaanpun menjawab “selamat siang, silahkan duduk”, “baik pak terimakasih”
wakil karyawanpun duduk,”saya Agus Sudiana wakil dari perusahaan, Anda siapa ?
ada yang bisa saya bantu?” tanya wakil perusahaan, dan wakil karyawanpun
menjawab “Saya Fikri Hadi wakil karyawan diperusahaan ini, saya ingin
menyampaikan sesuatu yang sangat penting tentang pegawai yang melakukan
tindakan yang sangat merugikan perusahaan pak.”, dan wakil perusahaan sangat
kaget dan berkata “Maaf bisa anda jelaskan !”, dan wakil karyawanpun
menjelaskannya “Begini pak, kebetulan saya tahu yg melakukan tindakan yang
sangat merugikan perusahaan ini, yaitu Ade dan Rudi. Saya ingin mereka segera
dipecat saja pak dari perusahaan ini.”, “Baiklah saya akan memberikan tindakan yang
tegas tentang masalah ini, namun tidak untuk dipecat.” Ucap wakil perusahaan
sedikit tidak setuju dengan wakil karyawan,” Maaf pak sebaiknya mereka segera
dipecat saja secepatnya.” Ucap wakil karyawan,” Saya rasa itu terlalu cepat.”
Wakil perusahaan masih tetap tidak setuju,, ” Lebih cepat lebih baik pak,
karena akan berdampak juga terhadap perusahaan ini kedepannya pak.” Wakil
karyawan berusaha meyakinkannya,namun wakil perusahaanpun masih tetap menolak
dengan berkata “Saya tidak mau terburu-buru begitu dalam mengambil keputusan.”,
namun wakil karyawan berusaha menjelaskan kembali “Begini pak, akhir-akhir
inikan perusahaan ini sedang mengalami krisis keuangan, dan pasti bapak tidak
mau kan hal ini berlarut-larut ? lebih baik mereka dipecat secepatnya saja”,
setelah mendengar penjelasan tersebut, wakil perusahaanpun akhirnya setuju
dengan permintaan wakil karyawan tersebut.
Setelah beberapa waktu kemudian,
wakil perusahaanpun memecat mereka berdua yang melakukan tindakan yang
merugikan perusahaanya, dan perusahaanyapun kembali seperti semula.
PENJUAL DAN PEMBELI
Dialog :
Pada
suatu hari di toko komputer terlihat seorang pembeli yang mau membeli laptop.
Penjual :
Selamat datang ditoko kami, ada yang bisa saya bantu ?
Pembeli :
Begini pak, saya sedang mencari laptop Acer Aspire.
Penjual :
Untuk laptop Acer Aspire disini ada 3 pilihan yaitu Acer Aspire E3,E5,dan V5.
Pembeli :
Saya mau laptop Acer Aspire V5, untuk harganya berapa yah ?
Penjual :
Untuk laptop yang itu kebetulan spesifikasinya lebih tinggi dibandingkan dengan
laptop serie Acer Aspire lainnya, dan harganyapun diatas yang lainnya yaitu
Rp.4.900.000;
Pembeli :
Wahhh mahal banget pak ? bisa dikurangin gk harganya jadi Rp.4.500.000; ?
Penjual : Maaf
pak untuk harga segitu tidak bisa untuk laptop yang itu, palingan harga segitu
untuk yang E5 nya.
Pembeli :
Wahh tapi saya mau yang V5 ini pak.
Penjual :
Kalo mau silahkan saya kurangi jadi Rp.4.800.000;-
Pembeli :
Gimana kalo Rp.4.700.000;-?
Penjual :
Baiklah pak setuju.
Pembeli :
Terimakasih pak.
Pembelipun membeli laptopnya dan
mulai bertransaksi.
Monolog :
Pada
suatu hari di toko komputer terlihat seorang pembeli yang mau membeli laptop,
dan si penjual langsung menyapa pembelinya “Selamat datang ditoko kami, ada
yang bisa saya bantu ?”, dan si pembelipun langsung meminta barang yang
diinginkannya dan berkata “Begini pak, saya sedang mencari laptop Acer
Aspire.”, si penjualpun langsung membawa barang yang diinginkan pembeli “Untuk
laptop Acer Aspire disini ada 3 pilihan yaitu Acer Aspire E3,E5,dan V5.”, dan
si pembeli menanyakan berapa harga barang yang diinginkannya dengan berkata
“Saya mau laptop Acer Aspire V5, untuk harganya berapa yah ?, si penjual pun
menjawab dan menjelaskan sedikit tentang barang yang diinginkan pembeli “Untuk
laptop yang itu kebetulan spesifikasinya lebih tinggi dibandingkan dengan
laptop serie Acer Aspire lainnya, dan harganyapun diatas yang lainnya yaitu
Rp.4.900.000;-“, namun si pembeli merasa harga itu terlalu tinggi dan dia pun menwarnya
dengan harga Rp.4.500.000, namun si penjual tersebut tidak memberikannya tetapi
dia memberi kebijakan dan memberikan potongan menjadi Rp.4.800.000, si pembeli
masih mencoba menawarnya dengan harga 4.700.000, si penjualpun setuju dengan
tawaran si pembeli, dan si pembelipun membeli barangnya dan mulai bertransaksi.
Konflik
Dialog :
Disebuah
deler motor ada seorang yang sedang melihat-lihat motor dan berniat ingin
dibelinya, namun ada seorang pegawai yg terlihat tidak senang melihat si
seseorang itu yang dia pikir hanya melihat-lihat motor di deler tersebut.
Pegawai :
Permisi pak ada yang bisa saya bantu ?
Pembeli :
Saya lagi melihat-lihat motor disini, siapa tau ada yg saya minati dan saya
akan beli.
Pegawai :
Oh baik silahkan pak.
Namun
setelah sekian lama si pembeli masih melihat-lihat motor yang ada di deler, dan
si pegawaipun kesal dan curiga, dia takut orang tersebut melakukan tindakan yang
merugikan deler tersebut. Dan kembali menanya lagi sepembeli tersebut.
Pegawai :
Maaf, bapak mau cari motor apa ?
Pembeli :
Saya lagi melihat-lihat.
Pegawai : Pak
kalo mau melihat-lihat saja mendingan bapak cari deler lain saja.!
Pembeli :
Anda mengusir saya sebagai pembeli disini ? (dengan nada kesal)
Pegawai :
Ya daripada bapa mondar-mandir disini melihat-lihat saja tapi gk berniat beli
mending bapa keluar saja cari deler yang lain.
Pembeli :
Apakah disini anda dibayar untuk mengusir pembeli ? mana saya ingin menemui
manajer anda.!
Pegawai :
Maaf dia sedang tidak ada !
Di
tengah-tengah perdebatan mereka kebetulan pas waktu itu Manajer deler tersebut
sedang keluar dari ruangannya dan melihat pegawainya sedang ribut-ribut dengan
pembeli.
Manajer :
Maaf ini ada apa ribut-ribut gini ?
Pembeli :
Bapak Manajer disini ? saya ingin merasa tidak nyaman dengan layanan di deler
ini, terutama dengan pegawai yang mengusir pembelinya dan tidak tahu santun
seperti dia pak !
Pegawai :
Maaf pak dia dari tadi muter-muter cuma melihat-lihat saja dan kaya yang gk
berniat beli ! (potong si pegawai)
Manajer :
Untuk bapak yang mau membeli saya sangat-sangat minta maaf atas perlakuan
pegawai saya ini, saya akan memberikan tindakan yang tegas terhadap pegawi yang
tidak bisa menghargai pembeli, dan anda pegawai saya akan memecat anda bila
anda melakukan kesalahan yang sama seperti ini ! (tegas si manajer)
Pegawai :
Baik pak saya sangat meminta maaf atas kejadian ini, dan pak manajer saya
berjanji saya tidak akan mengulangi kesalahan yang sama.
Situasipun menenang setelah manajer
datang dan memberikan peringatan yang tegas terhadap pegawainya.
Monolog :
Disebuah
deler motor ada seorang yang sedang melihat-lihat motor dan berniat ingin
dibelinya, namun ada seorang pegawai yg terlihat tidak senang melihat si
seseorang itu yang dia pikir hanya melihat-lihat motor di deler tersebut.”
Permisi pak ada yang bisa saya bantu ?” tanya si pegawai,” Saya lagi
melihat-lihat motor disini, siapa tau ada yg saya minati dan saya akan beli.”,
“baiklah pak silahkan” ucap si pegawai masih memakluminya.
Namun setelah sekian lama si pembeli
masih melihat-lihat motor yang ada di deler, dan si pegawaipun kesal dan
curiga, dia takut orang tersebut melakukan tindakan yang merugikan deler
tersebut. Dan kembali menanya lagi sepembeli tersebut. Dan si pegawaipun
kembali menanya “Maaf, bapak mau cari motor apa ?”, namun si pembeli masih
menjawab bahwa dia masih sedang melihat-lihat, si pegawaipun kesal dan
menyuruhnya melihat-lihat di deler lain saja,namun si pembelipun kesal dan
merasa diusir dari deler tersebut, dan si pegawaipun emosi dan berkata “Ya
daripada bapa mondar-mandir disini melihat-lihat saja tapi gk berniat beli
mending bapa keluar saja cari deler yang lain.”, si pembelipun semakin emosi
juga dan berkata “Apakah disini anda dibayar untuk mengusir pembeli ? mana saya
ingin menemui manajer anda.!”, namun si pegawai merasa takut dan dia hanya
berkata “Maaf dia sedang tidak ada !”, Di tengah-tengah perdebatan mereka
kebetulan pas waktu itu Manajer deler tersebut sedang keluar dari ruangannya
dan melihat pegawainya sedang ribut-ribut dengan pembeli. “Maaf ini ada apa
ribut-ribut gini ?” tanya manajer, si pembelipun menjawab dan langsung mengadu
“Bapak Manajer disini ? saya ingin merasa tidak nyaman dengan layanan di deler
ini, terutama dengan pegawai yang mengusir pembelinya dan tidak tahu santun
seperti dia pak !”, si pegawaipun segera menyangkal dan memotong perkataan si
pembeli dengan berkata “Maaf pak dia dari tadi muter-muter cuma melihat-lihat
saja dan kaya yang gk berniat beli !”,
manajer deler tersebut merasa tidak enak hati kepada si pembeli dan dia merasa
kecewa terhadap pegawainya dan dia segera meminta maaf “Untuk bapak yang mau
membeli saya sangat-sangat minta maaf atas perlakuan pegawai saya ini, saya
akan memberikan tindakan yang tegas terhadap pegawi yang tidak bisa menghargai
pembeli, dan anda pegawai saya akan memecat anda bila anda melakukan kesalahan
yang sama seperti ini !” ucapannya tegas, si pegawaipun menyesali perbuatannya
dan meminta maaf pada pembeli “Baik pak saya sangat meminta maaf atas kejadian
ini, dan pak manajer saya berjanji saya tidak akan mengulangi kesalahan yang
sama.”
Situasipun menenang setelah manajer
datang dan memberikan peringatan yang tegas terhadap pegawainya serta meminta
maaf kepada pembeli.