Makalah Troubleshooting lapisan fisik pada jaringan WAN (Wide Area Network)

MAKALAH

 MEMAHAMI TROUBLESHOOTING LAPISAN FISIK PADA JARINGAN WAN (WIDE AREA NETWORK)

  




                                                                                                  

Disusun oleh :

Desi Rahmawati                      : 10 1314 213
Hamid                                     : 10 1314 225
Lisna Aprilia                           : 10 1314 227                     
Rudi Wildantoro Lesmana      : 10 1314 232
Zaenal Abidin                          : 10 1314 239




PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 MAJA
Jl. Pasukan Sindangkasih Maja Tlp./Fax. (0233-282480) Majalengka 45461





KATA PENGANTAR

          Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada tuhan yang maha esa, karena atas rahmat dan barokhnya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
   Dengan sajian makalah ini kami harapkan bisa menjadikan salah satu segmen atau program dalam upaya untuk meningkatkan pendidikan yang berkualitas dan bermutu. Serta menjadi motivasi bagi siswa/siswi untuk lebih memperluas wawasan tentang troubleshooting jaringan.
   Makalah ini diharapkan agar dapat berfungsi untuk membantu siswa agar bisa lebih giat lagi untuk berkarya demi kemajuan musik Indonesia.
  Harapan kami makalah ini bisa dijadikan suatu motivasi untuk terus berkarya memajukan teknologi di kehidupan sehari-hari.
  Atas dukungan semua pihak,kami ucapkan banyak terimakasih. Mohon maaf apabila terdapat banyak kekurangan. Kritik dan saran kami harapkan dari pembaca unutk kesempurnaan teks laporan ini.





DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR  ..............................................................................     i
DAFTAR ISI             .............................................................................     ii
BAB I PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang ……………………………..……………………………..….     1
B.   Tujuan             …………………………………..…………………………….    1
BAB II PEMBAHASAN MATERI
A.   WAN (WIDE AREA NETWORK) ……………………………………………     2
1.   Pengetian WAN (WIDE AREA NETWORK) ……………………….…     2
2.   Perangkat WAN (WIDE AREA NETWORK )……………….………....    3
B.   LAPISAN FISIK (physical layer) PADA JARINGAN WAN
(WIDE AREA NETWORK)……………………………………………....…..     5
1.   Pengertian Lapisan Fisik (physical layer).………………………….     5
2.   Manfaat Lapisan Fisik (Phisical Layer)………………………………    7
C.   TROUBLESHOOTING LAPISAN FISIK (physical layer) PADA JARINGAN WAN (WIDE AREA NETWORK) …………………………….    8
1.   Identifikasi masalah dan lapisan fisik ………………………………    8
2.   Standart pengkabelan EIA 506 ……………………………………….    9
BAB III PENUTUP
A.   HAMBATAN - HAMBATAN………………………………………………...     11
B.   HARAPAN …………………………………………………………………….     11
DAFTAR PUSTAKA


BAB I
PENDAHULUAN

A.   LATAR BELAKANG
Perubahan waktu dari detik kemenit dari menit ke jam dari jam ke hari dari hari keminggu dan seterusnya, dari zaman globalisasi modern ini. Perkembangan teknologi semakin hari semakin berkembang, tidak menutup kemungkinan setiap jam dan menit teknologi baru muncul dengan kelebihan dan keunggulan yang berbeda satu sama lain atau mungkin saling melengkapi dan menutupi kekurangan yang ada. Dengan adanya internet merupakan salah satu bentuk teknologi yang seharusnya dapat memotivasi sekaligus memberikan inspirasi untuk menghasilkan kreasi yang bermanfaat. Setiap informasi yang dibutuhkan (yang terkait) dapat dengan cepat diperoleh hanya dengan mengetikan kata kuncinya dengan tepat.
Bahkan sekarang dunia memiliki system yang bernama jaringan WAN yang jangkauan aksesnya luas. Namun, tidak sedikit juga trouble – trouble yang terjadi pada teknologi jaringan tersebut.
Terlepas dari itu semua, makalah ini akan mendeskripsikan tentang jaringan WAN dan juga trouble – trouble yang terjadi di dalamnya. Itu semua demi memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Troubleshooting Jaringan.

B.   TUJUAN

1.   Untuk memenuhi tuntutan kurikulum 2013
2.   Untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Troubleshooting Jaringan
3.   Membantu mengembangkan teknologi masa kini
4.   Membantu para pelajar lain dalam memahami materi inti.





BAB II
PEMBAHASAN MATERI

  1. WAN (WIDE AREA NETWORK)
1.   Pengertian WAN (WIDE AREA NETWORK)
WAN adalah singkatan dari Wide Area Network adalah suatu jaringan yang digunakan sebagai jaringan yang menghubungkan antar jaringan lokal. Jaringan komputer lokal secara fisik tidak hanya yang berdekatan satu sama lain, namun menggunakan satu grup alamat IP yang sama. Jaringan lokal bisa satu ruangan, satu kantor atau bahkan satu kota. Sedangkan WAN sendiri adalah jaringan yang menghubungankan antar jaringan lokal ini dalam satu kota, provinsi atau bahkan antar negara.

Perbedaan antara jaringan WAN dan LAN ada pada jenis media yang digunakan. Umumnya jaringan lokal atau LAN menggunakan media jaringan yang sejenis. Sedangkan WAN terhubung dengan perangkat dengan media transmisi dan protocol yang berbeda-beda. Area cakupan WAN juga sangat luas, namun menyatukan jaringan tersebut seolah-olah seperti berada dalam satu ruangan.

Jaringan WAN memiliki kecepatan transfer data yang lebih rendah daripada jaringan local atau LAN. Teknologi jaringan WAN bergantung pada perusahaan yang menyediakan jasa layanan telekomunikasi jarak jauh. Jaringan WAN menggunakan banyak macam teknologi jaringan dengan perpaduan sinyal analog dan digital untuk transmisi data. Tentu saja ini berbeda dengan jaringan lokal atau LAN yang mana menggunakan koneksi antar computer yang terkoneksi secara fisik satu sama lainnya dengan protokol dan media transmisi yang sama.




                 


Gambar jaringan WAN

2.   Perangkat WAN (WIDE AREA NETWORK)
a)    Router

Router  adalah  sebuah  alat  jaringan  komputer  yang  mengirimkan  paket  data  melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuh-lapis OSI.
Router berfungsi sebagai penghubung  antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya.









Secara umum, router dibagi menjadi dua buah jenis, yakni:

1.   static router (router statis): adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statis yang diset secara manual oleh para administrator jaringan.
2.   dynamic router (router dinamis): adalah sebuah router yang memiliki

dab membuat tabel

routing  dinamis,  dengan  mendengarkan  lalu  lintas  jaringan  dan  juga  dengan  saling berhubungan dengan router lainnya.













 



 

 
Gambar router
b)   Modem

Modem  berasal  dari  singkatan  MOdulator  DEModulator.  Modulator  merupakan  bagian yang mengubah sinyal informasi kedalam sinyal pembawa (Carrier) dan siap untuk dikirimkan, sedangkan  Demodulator  adalah bagian yang memisahkan  sinyal informasi  (yang berisi data atau  pesan)  dari  sinyal  pembawa  (carrier)  yang  diterima  sehingga  informasi  tersebut  dapat diterima dengan baik. Modem merupakan penggabungan kedua-duanya, artinya modem adalah alat komunikasi dua arah



c).   CSU / DSU (Channel Service Unit / Data Service Unit)

Sebuah CSU / DSU (Channel Service Unit / Data Service Unit) adalah antarmuka digital- alat yang digunakan  untuk  menghubungkan  Data Terminal  Equipment  perangkat  atau DTE, seperti router, untuk rangkaian digital.
Sebuah CSU / DSU beroperasi pada lapisan fisik (lapisan 1) dari model OSI. CSU / DSUs juga dibuat sebagai  produk  fisik terpisah;  CSU dan DSU. atau kedua fungsi  tersebut  dapat dimasukkan sebagai bagian dari antarmuka yang dimasukkan ke dalam DTE.



d). Communication Server

Communication  Server berfungsi  untuk  mendemonstrasikan  pengguna  dial-in  dan atau remote akses ke LAN

         
  1. LAPISAN FISIK (physical layer) PADA JARINGAN WAN
(WIDE AREA NETWORK)
1.   Pengertian Lapisan Fisik (physical layer)

Model layer OSI

Lapisan fisik (Physical Layer) merupakan lapisan dasar dari semua jaringan dalam model referensi OSI dimana lapisan ini berfungsi untuk mentransmisikan sinyal data analog maupun digital. Selain itu, lapisan fisik dapat digunakan untuk menentukan karakteristik dari kabel yang digunakan untuk menghubungkan komputer dalam jaringan sehingga sarana sistem pengiriman data ke perangkat lain yang terhubung dalam suatu jaringan komputer. Pada lapisan ini yang akan menjelaskan mengenai jarak terjauh yang mungkin digunakan oleh media fisik serta mengatur bagaimana cara melakukan collision control. Physical Layer juga memiliki tujuan utama, seperti:

a.    Menspesifikasikan standar untuk berinteraksi dengan media jaringan.
b.   Menspesifikasikan kebutuhan media untuk jaringan.
c.    Menetukan karakteristik kabel untuk menghubungkan komputer dengan jaringan.
d.   Mentransfer dan menentukan bagaimana bit data dikodekan.
e.    Format sinyal electrical untuk transmisi lewat media jaringan.  
f.     Sinkronisasi transmisi sinyal.
g.    Menangani interkoneksi fisik (kabel), mekanikal, elektrikal dan procedural.
h.   Mendeteksi error selama transmisi.
Lapisan ini mendefinisikan antarmuka dan mekanisme untuk meletakkan bit-bit data diatas media jaringan seperti kabel, radio dan cahaya. Selain itu, lapisan ini dapat mendefinisikan tegangan listrik, arus listrik, modulasi sinkronisasi antar bit, pengaktifan dan pemutusan koneksi serta beberapa karakteristik kelistrikan untuk media transmisi seperti kabel UTP / STP, kabel koaksial atau kabel fiber optic. Protocol pada PHY Layer mencakup IEEE 802.3; RS-232C; X.21; repeater; transceiver; kartu jaringan atau Network Interface Card (NIC) dan pengabelan untuk beroperasi.


2.   Manfaat Lapisan Fisik (Phisical Layer)

Media paling sering digunakan untuk adalah kabel yang menggunakan kawat tembaga untuk sinyal data dan bit kontrol antar perangkat jaringan. Kabel yang digunakan untuk komunikasi data yang biasanya terdiri dari serangkaian kabel tembaga individu yang membentuk sirkuit sinyal didedikasikan untuk tujuan tertentu. Jenis lain dari kabel tembaga, yang dikenal sebagai kabel koaksial, memiliki konduktor tunggal yang berjalan melalui pusat kabel yang terbungkus oleh, namun terisolasi dari, pelindung lainnya.
Tembaga jenis media yang dipilih adalah ditentukan oleh standar lapisan Fisik yang dibutuhkan untuk menghubungkan lapisan Data Link perangkat dua atau lebih jaringan. Kabel ini dapat digunakan untuk menghubungkan node di LAN untuk perangkat perantara, seperti router dan switch. Kabel juga digunakan untuk menghubungkan perangkat WAN ke penyedia layanan data seperti perusahaan telepon. Setiap jenis koneksi dan perangkat kabel terlampir persyaratan yang ditetapkan oleh standar lapisan fisik.
Jaringan media umumnya menggunakan jack modular dan colokan, yang menyediakan koneksi mudah dan pemutusan. Juga, satu jenis konektor fisik dapat digunakan untuk beberapa jenis koneksi. Sebagai contoh, konektor RJ-45 digunakan secara luas dalam LAN dengan satu jenis media dan di beberapa WAN dengan jenis media lain. Berikut adalah contoh hardware :

         Contoh Kabel


  1. TROUBLESHOOTING LAPISAN FISIK (physical layer) PADA JARINGAN WAN (WIDE AREA NETWORK)
1.        Identifikasi masalah dan lapisan fisik
Lapisan ini mendefinisikan antarmuka dan mekanisme untuk meletakkan bit-bit data diatas media jaringan seperti kabel, radio dan cahaya. Selain itu, lapisan ini dapat mendefinisikan tegangan listrik, arus listrik, modulasi sinkronisasi antar bit, pengaktifan dan pemutusan koneksi serta beberapa karakteristik kelistrikan untuk media transmisi seperti kabel UTP / STP, kabel koaksial atau kabel fiber optic. Protocol pada PHY Layer mencakup IEEE 802.3; RS-232C; X.21; repeater; transceiver; kartu jaringan atau Network Interface Card (NIC) dan pengabelan untuk beroperasi.










2.         Standart pengkabelan EIA 506

Standar pengkabelan UTP diatur oleh Electronics Industry Alliance/Telecommunication Industry Association (EIA/TIA).
Jika kita lihat, maka urutan warna T568A dari kiri ke kanan adalah:
putih-hijau, hijau, putih-oranye, biru, putih-biru, oranye, putih-coklat, coklat.
sedangkan untuk jenis T568B urutannya adalah:
putih-oranye, oranye, putih-hijau,  biru, putih-biru, hijau, putih-coklat, coklat. Dua urutan warna diatas adalah urutan warna yang telah menjadi standar internasional dalam Cabling jaringan. selanjutnya, berdasarkan perbedaan urutan warna kedua Pin dari suatu kabel masih dapat dibagi lagi menjadi 2 jenis, yaitu straigh-through dan cross-over:

a). Straigh-Through
 
Istilah Straigh-Through digunakan untuk kabel LAN yang memiliki urutan warna yang sama pada kedua ujung Pin. misalnya ujung Pin yang satu memiliki urutan warna jenis T568A (putih-hijau, hijau, putih-oranye, biru, putih-biru, oranye, putih-coklat, coklat), maka ujung Pin yang lainnya juga harus memiliki urutan warna berdasarkan standar T568A. jika yang digunakan oleh salah satu Pin adalah standar T568B, maka ujung Pin lainnya juga harus memiliki urutan warna berdasarkan standar T568B. anda dapat membuat kabel jenis straigh-through tanpa menggunakan aturan warna T568A maupun T568B asalkan dikedua ujung Pin memiliki urutan warna yang sama.
Kabel jenis Straigh-through digunakan untuk menghubungkan dua buah device yang tidak sejenis (mis: komputer-Switch/Hub, Komputer-Router, Router-Switch, dlsb)

b). Cross over

     Berbeda dengan kabel jenis straigh-trough, kabel jenis Crossover memiliki urutan warna yang berbeda dikedua ujungnya. namun, perbedaan warna ini tidak boleh sembarangan, karena kedua ujung ini juga memiliki aturan urutan warna.
Pada kabel jenis Crossover standar, jika salah satu ujung Pin memiliki susunan warna berdasarkan aturan T568A, maka ujung Pin yang lain harus memiliki urutan warna berdasarkan standar T568B.
jika anda membuat urutan sendiri pada sebuah kabel LAN, maka urutan warna pada Pin Crossover-nya adalah : urutan warna ke-1 Pin pertama menjadi urutan ke-3 pada Pin kedua, urutan ke-2 pada Pin pertama menjadi urutan warna ke-6 pada Pin kedua.
Kabel jenis Crossover digunakan pada saat kita menghubungkan 2 buah device yang sejenis (mis:komputer-komputer, komputer-Router, Switch-Hub, Router-router, Switch).
untuk lebih jelasnya anda dapat memperhatikan contoh gambar dibawah ini

      c).       Pengujian kabel pada jaringan.

Setelah kedua ujung kabel UTP dihubungkan dengan LAN Tester,diperoleh data sebagai berikut :
Led 1 : menyala
Led 2 : menyala
Led 3 : menyala
Led 4 : menyala
Led 5 : menyala
Led 6 : menyala
Led 7 : menyala
Led 8 : menyala

     jika lampu led yang pada LAN tester menyala semua, dari nomor 1 sampai 8 berarti telah sukses. Kalau ada salah satu yang tidak menyala berarti kemungkinan pada pin nomor tersebut ada masalah. Cara paling mudah yaitu tekan (press) lagi menggunakan tang. Kemungkinan pinnya belum tembus. Kalau sudah kita tekan tetapi masih tidak nyambung, maka coba periksa korespondensinya antar pin udah 1-1 atau belum.

3.        Masalah Yang Bisa Terjadi
Ø  Router Tidak Berfungsi
Ø  Kesalahan Konfigurasi Router
Ø  PC spesipikasi minimum
Ø  Kabel Rusak
Ø  HUB/Switch tidak berfungsi, dll.












BAB III
PENUTUP

A.   HAMBATAN – HAMBATAN

1.   Sulitnya pencarian materi
2.   Kurangnya bimbingan
3.   Kurang kompaknya kerjasama dalam kelompok
4.   Sulitnya mengatur waktu

B.   HARAPAN

Dengan adanya makalah ini kami berharap agar guru mata pelajaran troubleshooting jaringan bisa mempertimbangkan tentang kemampuan kami. Dan juga semoga dengan adanya makalah ini bisa menjadi pelajaran bagi kami juga bisa membantu pelajar lain dalam menghadapi tugas seperti ini.





DAFTAR PUSTAKA


·         http://id.shvoong.com/exact-sciences/1733508-apa-saja-tujuh-lapisan-model/#ixzz1YrNckl6j
·         Tim Penelitian dan Pengembangan Wahana Komputer, Konsep Jaringan dan Pengembangannya, Salemba Infotek, Jakarta, 2003.


·         http://blog.unsri.ac.id